Royal Enfield, Brand Motor Kelas (dan Tertua) Dunia hadir di Indonesia (Jakarta)

-
Suasana Launching Gerai Royal Enfield Jakarta

Para penggemar motor kelas menengah khususnya moge (motor gede), tentu tidak asing lagi dengan nama Royal Enfield. Royal Enfield merupakan brand motor tertua di dunia asal Inggris, tepatnya brand ini telah ada sejak pertama kali memproduksi motor pertamanya pada tahun 1901, dan masih terus memproduksi hingga saat ini.
Sebagai brand motor tertua, dengan pusat produksi di Chennai, India, Royal Enfiel telah beroperasi melalui 12 perusahaan yang juga memiliki gerai dan 400 dealer di seluruh kota-kota utama di India, dan telah mengekspor ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia, seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, beberapa negara Eropa dan Amerika Latin, serta Timur Tengah dan Asia Selatan. Dan pada hari kamis, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2016, Royal Enfield telah mengumumkan kesiapan operasional ritelnya untuk Indonesia.
Berlokasi di Jalan Pejaten Barat No. 5, Royal Enfield bekerja sama dengan PT Distributor Motor Indonesia, pada peluncuran dan pembukaan gerai eksklusif pertamanya di Indonesia, Royal Enfield menampilkan ikonik motor-motornya dalam beberapa tipe, seperti Bullet, yang merupakan motor tertua di dunia yang terus diproduksi sejak tahun 1932, yang terdisedia pada kelas 350cc dan 500cc; Bullet Electra 350cc; Royal Enfield’s Retro Street Model; Classic 350cc dan 500cc; Classic Battle Green & Desert Storm; Classic Chrome; dan Royal Enfield Continental GT 535cc cafe racer. Selain tipe tersebut, Royal Enfield juga memperkenalkan Rumbler 500 ‘The Definitive Highway Cruiser’. Rumbler 500 merupakan motor yang dirancang khusus untuk menghadirkan kenyamanan, gaya dan meningkatkan kesenangan bermotor santai bagi para penggemar touring. Adapun harga yang ditawarkan oleh Royal Enfield untuk setiap tipe motornya beragam, mulai dari 54 juta rupiah hingga 144 juta rupiah.
Beberapa koleksi Motor Royal Enfield Jakarta

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mr. Rudrajet Singh, yang merupakan Presiden dari Royal Enfield, dipilihnya Indonesia sebagai salah satu tempat pemasaran produk Royal Enfield, karena Indonesia bisa menjadi salah satu negara penyumbang profit untuk Royal Enfield, juga dapat meningkatkan pertumbuhan Royal Enfield di pasar Internasional di masa akan datang, di mana sepeda motor adalah medium komuter yang terpopuler, khususnya potensi pada motor-motor ukuran menegah (250cc-750cc). Dan sebagai salah satu kota kunci dari strategi Internasional dari Royal Enfield, kota Jakarta, nantinya bisa lebih mengembangkan dan meluaskan pemasaran produk-produk Royal Enfield ke kota-kota lainnya di Indonesia.
Selain menyediakan motor-motor Royal Enfield dari berbagai tipe, Royal Enfield juga menyediakan beragam apparel dan aksesoris, termasuk di dalamnya gear pelindung dan produk lifestyle, seperti helm, jaket, kaos, celana, sepatu, ikat pinggang, dompet, dan tas.
Beberapa Koleksi Apparel dan Aksesoris di Gerai Royal Enfield Jakarta

Tak kalah menariknya, ruangan gerai Royal Enfield yang ada di Jakarta ini, didesain dengan sangat elegan, tempat duduk yang nyaman, tampilan produk-produk inovatif, yang mencakup hiasan dinding Continental GT yang telah dipreteli, yang menampilkan isi internal motor dan bingkainya.. selain itu, pada dinding dekat kasir, tamu yang datang ke gerai tersebut bisa melihat foto-foto rekam jejak Royal Enfield dari masa awal.
Hiasan Dinding Gerai Royal Enfield Jakarta

Adapun untuk penggunaannya, nantinya ruang gerai Royal Enfield ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat penjualan produk Royal Enfield semata, tetapi juga sebagai tempat untuk berkumpulnya para penggemar motor untuk berdiskusi seputar dunia motor.
Selain mendatangi gerai Royal Enfield, para penggemar Royal Enfield, juga bisa mendapatkan informasi seputar produk dan beragam rangkaian kegiatan Royal Enfield di official website Royal Enfield atau dengan mengunjungi akun sosial media Royal Enfield, baik di Facebook maupun Twitter. []

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ELIF SAFAK: “EMPAT PULUH KAIDAH CINTA” SANG DARWIS PENGELANA

-
Gambar
Review novel Empat Puluh Kaidah Cinta karya Elif Safak The Forty Rules of Love” (Empat Puluh Kaidah Cinta), adalah salah satu novel yang ditulis oleh Elif Safak, seorang penulis wanita Turki kelahiran Prancis dengan  Turki’s   bestselling (Penjualan terbaik)-nya. Dalam novel “Empat Puluh Kaidah Cinta”, Elif Safak mengisahkan dua jalinan cerita dengan dua latar belakang yang berbeda: kehidupan Ella Rubinstein, seorang ibu tiga anak yang tidak bahagia dengan pernikahannya, serta kisah perjumpaan yang mengubah tiga ratus enam puluh derajat kehidupan dua tokoh dari abad ke-13, Jalaluddin Rumi—ulama konvensional menjadi penyair mistik penuh semangat yang karyanya dikenal oleh para penyair dunia hingga saat ini, penganjur cinta, dan perintis tarian ekstatis darwis yang berpusar-pusar—dan Syamz dari Tabriz—darwis pengelana. Ella yang acuh tak acuh dengan keluarganya, bahkan ia meragukan akan adanya cinta, perlahan mulai mengalami perubahan dalam dirinya ketika ia memba...
Baca selengkapnya

DINASTI SAFAWIYAH (1501 M - 1736 M)

-
Gambar
Gambar 1: Bendera Dinasti Safawiyah A.        Asal Usul Dinasti Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang didirikan oleh Safiuddin di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Safawiyah berasal dari nama sang pendiri tarekat ini. Tarekat ini didirikan oleh Safiuddin setelah kematian gurunya Syekh Tajuddin Ibrahim pada tahun 1301 M. [1]  P.M. Holt dalam buku “ The Cambridge History of Islam ” menyebutkan dalam waktu yang singkat tarekat ini berhasil berkembang pesat di Persia, Syria dan Asia Kecil. [2] Pada masa Imam Junaid, kakek Syah Isma’il I, menjadi syekh keempat Tarekat Safawiyah yaitu pada 1447 M, tarekat Safawiyah dikembangkan dari lembaga tasawuf yang mempunyai kecenderungan kepada hal-hal yang bersifat  ukhrawi  (mengabaikan urusan dunia) menjadi aliran agama yang mempunyai kecenderungan kepada politik dan kekuasaan. [3] P.M. Holt dalam buku “ The Cambridge History of Islam ” juga menyebutkan bahwa pada t...
Baca selengkapnya

AL FUTUHAT AL MAKKIYAH

-
Gambar
Al Futuhat al Makkiyah adalah kitab yang di tulis oleh Ibn Al Arabi pada tahun 599 H di Makkah. Judul lengkapnya yaitu  al futuhat al makkiyah fi ma’rifat al asrar al malikiyyah wa al mulkiyyah. Mayoritasi isi dari kitab ini berkaitan dengan hal-hal yang telah disingkapkan oleh Allah saat sedang melakukan thawaf di rumah-Nya yang dimuliakan (al bayt al mukarram) atau saat dia sedang duduk sambil bermuraqabah di hadapannya. Kitab ini terdiri dari 560 bab yang terbagi atas enam pasal, yaitu: Pasal al ma’rifat terdiri dari 73 bab. Pasal ini menjelaskan makrifat sufi yang diawali dengan rahasia ilmu huruf dan diakhiri dengan rahasia syiar-syiar agama. Pasal al mu’amalat terdiri dari 116 bab. Pasal ini menjelaskan apa yang selayaknya dilakukan oleh pesuluk dengan mengambil pelajaran dari pengalaman sufistik hingga kepribadiannya menyempurna. Pasal al ahwal terdiri dari 80 bab. Pasal ini menjelaskan keadaan-keadaan dan pancaran yang diraih oleh pesuluk dalam perjalananny...
Baca selengkapnya